Mengapa Obesitas Dianggap sebagai Salah Satu Faktor Pemicu Munculnya Diabetes?
Obesitas merupakan inti dari patogenesis diabetes tipe 2 (type 2 diabetes, T2D) yang mendorong terjadinya resistansi terhadap insulin, disfungsi sel β pankreas, dan peradangan sistemik. 80–90% orang yang hidup dengan T2D memiliki indeks massa tubuh (IMT) dalam kategori kelebihan berat badan atau obesitas. Untuk pasien-pasien ini, lemak viseral menyebabkan terganggunya metabolisme glukosa, resistansi terhadap insulin, dan risiko kardiovaskular.1 Pengobatan berbasis data ilmiah dan pengobatan dini yang menargetkan obesitas sangat penting untuk mencapai remisi diabetes.2 Gambar 1 dan 2 menunjukkan peran penting obesitas dan lemak viseral dalam patogenesis T2D dan komplikasinya.1
Karena obesitas berperan penting dalam memicu T2D, maka pengelolaan berat badan harus menjadi prioritas dalam pengobatan. Jadi, apa strategi diet penurunan berat badan yang paling efektif dan berkelanjutan?
Diet Diabetes untuk Penurunan Berat Badan
Tujuan utama pengobatan adalah mencapai dan mempertahankan penurunan berat badan. Makanan untuk diet diabetes, seperti Produk Pengganti Makanan (Meal Replacement Products, MRP) dan Diet Sangat Rendah Kalori (Very Low-Calorie Diets, VLCD) merupakan pengobatan berbasis data ilmiah untuk menurunkan berat badan pada kasus obesitas.3,4 Penggunaan MRP dalam rencana diet diabetes untuk menurunkan berat badan mendukung penurunan berat badan awal yang lebih cepat dibandingkan dengan rencana diet lainnya.5
Pedoman Nutrisi Diabetes
Pedoman nutrisi diabetes internasional dapat membantu tenaga kesehatan dalam menentukan intervensi diet terbaik untuk pengelolaan berat badan. MRP selaras dengan sebagian besar pedoman internasional untuk pengelolaan berat badan. Gambar 3 merangkum rekomendasi berdasarkan pedoman internasional untuk penurunan berat badan dan remisi diabetes.5-10 MRP telah terbukti mampu menghasilkan penurunan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan diet konvensional.5 VLCD, yang memberikan 800–1.000 kkal/hari, menghasilkan penurunan berat badan yang substansial sekitar 14,2 kg hingga 21,0 kg dalam 11 hingga 14 minggu.10 Selain penurunan berat badan jangka pendek, MRP juga berperan penting dalam upaya menjaga berat badan yang telah turun tersebut.4
Ringkasan Pedoman MRP untuk Pengendalian Berat Badan5-10
| Tahun | Organisasi | Pernyataan Pedoman |
|---|---|---|
| 2023 | EASO (European Association for the Study of Obesity) | Pedoman sebelumnya memaparkan secara lebih terperinci bahwa ‘pengganti makanan parsial (mengganti satu hingga dua kali makan/hari sebagai bagian dari intervensi pembatasan kalori) dapat digunakan untuk mengurangi berat badan, lingkar pinggang, dan tekanan darah serta memperbaiki kontrol glikemik’, tetapi bukti tersebut dinilai sebagai bukti level 1a, grade B. Penambahan bukti baru dari tinjauan literatur dan meta-analisis menunjukkan bahwa pengganti makanan dapat dikaitkan dengan penurunan berat badan yang sedang hingga jauh lebih signifikan setelah 1 tahun, sehingga dapat mengindikasikan bahwa pengganti makanan berperan besar terhadap penanganan obesitas di kalangan dewasa.5 |
| 2022 | ANZOS (Australian and New Zealand Obesity Society) | Pengganti makanan dipertimbangkan sebagai bagian dari diet rendah energi (1.000–1.200 kkal) yaitu MRP menggantikan satu atau dua kali makan, atau secara keseluruhan sebagai bagian dari diet sangat rendah energi (< 800 kkal/hari).6 |
| 2021 | Obesity Canada | Pengganti makanan parsial digunakan untuk menggantikan satu hingga dua makanan per hari sebagai bagian dari intervensi pembatasan kalori. Intervensi pembatasan kalori ini terbukti dapat membantu mengurangi berat badan, lingkar pinggang, dan tekanan darah, serta memperbaiki kontrol glikemik dibandingkan dengan diet penurunan berat badan dengan pembatasan kalori yang konvensional. VLCD yang menggunakan pengganti makanan mencakup pengawasan medis dan dukungan ekstensif (nutrisi, psikologis, konseling olahraga) sebagai bagian dari intervensi.7 |
| 2021 | ADA (American Diabetes Association) | Penggunaan rencana pengganti makanan yang diresepkan oleh dokter terlatih dapat bermanfaat, sementara penggunaan rencana pengganti makanan parsial dikaitkan dengan perbaikan kualitas diet dan penurunan berat badan dalam uji coba Look-AHEAD. Diet terstruktur yang sangat rendah kalori, biasanya 800–1.000 kkal/hari yang memanfaatkan makanan tinggi protein dan produk pengganti makanan, dapat meningkatkan laju dan/atau besarnya penurunan berat badan awal dan perbaikan glikemik jika dibandingkan dengan intervensi perilaku standar.8 |
| 2016 | AACE (American Association of Clinical Endocrinology) | Pengganti makanan adalah pilihan yang perlu dipertimbangkan saat mendiskusikan rencana makan sebagai bagian dari terapi gaya hidup.9 |
| 2013 | IDF (International Diabetes Federation) | VLCD: Intervensi gaya hidup yang komprehensif dan berintensitas tinggi, yang meliputi diet sangat rendah kalori di bawah pengawasan medis (sering kali didefinisikan sebagai asupan < 800 kkal/hari), sebagaimana diberikan oleh produk pengganti makanan lengkap, sehingga menghasilkan penurunan berat badan total sekitar 14,2 kg sampai 21,0 kg selama 11 sampai 14 minggu, merupakan penurunan yang lebih tinggi dibandingkan tanpa intervensi atau perawatan biasa. Pada wanita yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas, penggunaan pengganti makanan berbentuk cair dan batang dikaitkan dengan meningkatnya penurunan berat badan hingga 6 bulan, dibandingkan dengan diet defisit seimbang yang hanya menggunakan makanan konvensional.9 |
Gambar 3 Tabel Ringkasan Pedoman MRP untuk Pengendalian Berat Badan5-10
Pedoman Klinis dan Target Penurunan Berat Badan pada Pasien T2D
Pedoman ini juga menetapkan berapa banyak penurunan berat badan yang diperlukan agar menghasilkan perbaikan kadar gula darah yang nyata. Jadi, bagaimana rekomendasi klinis terbaru seputar target penurunan berat badan pada pasien T2D?
- Untuk prediabetes, penurunan berat badan ≥ 7% dapat membantu menunda atau mencegah T2D.
- Untuk pasien T2D, penurunan berat badan sebanyak 5–10% dapat membantu menurunkan HbA1c, mengurangi ketergantungan obat, dan menghasilkan remisi.2,11
Karena setiap pasien itu berbeda, American Diabetes Association (ADA) menyediakan strategi untuk pengelolaan berat badan berdasarkan kategori IMT yang berbeda. Gambar 4 mengilustrasikan rencana terstruktur untuk pengelolaan berat badan berdasarkan kategori IMT.
Gambar 4 menggambarkan rencana pengelolaan berat badan terstruktur yang diterbitkan ADA berdasarkan kategori IMT yang berbeda:
- Terapi gaya hidup, yang meliputi perubahan pola makan, olahraga, dan konseling perilaku dianjurkan untuk semua kategori IMT.
- Untuk pasien dengan IMT antara 25 hingga 27,4 kg/m², farmakoterapi dapat diberikan untuk mendukung pengobatan dengan perubahan gaya hidup.
- Untuk pasien dengan IMT lebih besar daripada 27,5 kg/m² yang telah melakukan modifikasi gaya hidup dan farmakoterapi, tetapi tidak efektif, dapat dilakukan pembedahan sebagai alternatif tambahan.1
Meskipun pedoman global memberikan kerangka kerja yang luas, beberapa negara telah mengembangkan strategi penatalaksanaan obesitas yang lebih terperinci. Australian Algorithm for Obesity Management menawarkan jalur pengobatannya sendiri berdasarkan IMT dan komplikasi terkait obesitas.
Australian Algorithm for Obesity Management
Pedoman Australia untuk penatalaksanaan obesitas, yang diilustrasikan pada Gambar 5, menggolongkan obesitas berdasarkan IMT dan lingkar perut. Kemudian, lembaga tersebut merekomendasikan strategi yang berbeda berdasarkan kategori IMT.6
Australian Algorithm untuk penatalaksanaan obesitas6
Gambar 5 Pengobatan oleh Australian Algorithm Berdasarkan IMT6
- Untuk pasien dengan IMT 25–39,9 kg/m² dan lingkar pinggang > 80 cm untuk wanita dan > 90 cm untuk pria: Australian Algorithm merekomendasikan perubahan gaya hidup, seperti diet dengan pengurangan energi (lower energy diets, RED) atau diet rendah energi (low-energy diets, LED), diikuti dengan rencana untuk mempertahankan berat badan.
- Untuk pasien dengan IMT ≥ 40 kg/m²: Australian Algorithm merekomendasikan diet sangat rendah energi (very low-energy diet, VLED) beserta terapi obat opsional. Target penurunan berat badan didasarkan pada komplikasi obesitas yang berkisar antara > 10% untuk komplikasi minimal dan ≥ 15% untuk kasus yang parah.6
Kesimpulan: Diabetes Tipe 2 Dapat Disembuhkan
Bukti klinis kini menunjukkan bahwa remisi T2D dapat dicapai melalui program penurunan berat badan yang dirancang secara individual. Intervensi, seperti DiRECT dan DiRECT-Aus, yang dikombinasikan dengan MRP dan VLCD, memberikan solusi berbasis data ilmiah bagi dokter untuk melakukan penatalaksanaan obesitas dan diabetes.
Bagaimana Selanjutnya? Intervensi gaya hidup Intensif pada obesitas dan diabetes.
Bagaimana Selanjutnya? Intervensi gaya hidup Intensif pada obesitas dan diabetes.
Baca di SiniReferensi:
- American Diabetes Association. Diabetes Care. 2013;36(4):1033–46.
- American Diabetes Association. Diabetes Care. 2023;46(Suppl 1):S41–8.
- Lean ME, et al. Lancet. 2018;391(10120):541–51.
- Lean ME, et al. Lancet Diabetes Endocrinol. 2024;12(4):233–46.
- Hassapidou M, et al. Obes Facts. 2023;16(1):11–28.
- Markovic TP, et al. Obes Res Clin Pract. 2022;16(5):353–63.
- Brown J, et al. Can Adult Obes Pract Guidel. 2020; Accessed [Date]. [Note: Replace with publication details if available]
- American Diabetes Association. Diabetes Care. 2020;44(Suppl 1):S100–10.
- Garvey WT, et al. Endocr Pract. 2016;22(Suppl 3):1–203.
- Jensen MD, et al. J Am Coll Cardiol. 2014;63(25 Pt B):2985–3023.
- American Diabetes Association Professional Practice Committee. Diabetes Care. 2022;45(Suppl 1):S113–24.
Obesitas dianggap sebagai salah satu pemicu umum berkembangnya diabetes tipe 2. Dengan demikian, diet diabetes untuk penurunan berat badan yang selaras dengan pedoman nutrisi diabetes terbaru, dapat membantu penatalaksanaan diabetes yang efektif. Pelajari lebih lanjut tentang panduan terbaru tentang penatalaksanaan diabetes berbasis nutrisi yang paling efektif.