Nutrisi Khusus Penderita Diabetes
Makanan untuk diet diabetes dapat meliputi pengganti makanan dalam bentuk suplemen nutrisi oral (oral nutritional supplements, ONS) untuk pengelolaan berat badan dan kontrol glukosa darah sesudah makan. Dalam praktiknya, peresepan ONS telah dilakukan secara luas dalam terapi nutrisi medis. Baru-baru ini, uji klinis yang membandingkan ONS standar vs. ONS khusus diabetes (diabetes-specific ONS, DS-ONS) telah menegaskan bahwa DS-ONS lebih baik untuk pasien T2D. Dasar ilmiah pemberian makanan khusus bagi penderita diabetes ini mengacu pada keseimbangan makronutrien yang dirancang guna memenuhi kebutuhan pasien diabetes. Secara khusus, formulasi DS-ONS telah dikembangkan dengan kandungan protein yang lebih tinggi, tetapi lebih sedikit karbohidrat dan lebih banyak serat. Artikel ini menyajikan ringkasan uji klinis yang menunjukkan hasil DS-ONS pada pasien diabetes yang didukung oleh data ilmiah.1-4
Uji Klinis yang Mendukung Makanan Khusus bagi Penderita Diabetes
Makin banyak bukti ilmiah yang mendukung makanan khusus bagi penderita diabetes, seperti DS-ONS, yang berperan dalam mengendalikan glikemia pada pasien T2D. DS-ONS telah menunjukkan keunggulan dibandingkan ONS normal dan makanan biasa. Bagaimana DS-ONS dapat membantu pasien T2D? DS-ONS bekerja lebih baik dalam membantu mengurangi kadar glukosa postprandial, meningkatkan sensitivitas terhadap insulin, dan meningkatkan status metabolik dalam jangka panjang. Berikut tinjauan hasil uji klinis utama pada DS-ONS.1-4
1- Penelitian Klosterbuer A, et al.
Ini merupakan penelitian klinis silang acak yang melibatkan 12 peserta. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan DS-ONS (BOOST Glucose Control) dengan ONS standar.1 Demografi peserta dan komposisi nutrisi kedua formula yang diteliti dalam penelitian ini diilustrasikan pada gambar 1 dan 2:
| Komposisi Nutrisi (Per Penyajian) | DS-ONS | ONS Standar (Kontrol) |
|---|---|---|
| Protein g (% Energi Total) | 16 g (33% ET) | 7,9 g (17% ET) |
| Lemak | 7 g (33% ET) | 3,2 g (15% ET) |
| Karbohidrat | 16 g (34% ET) | 32 g (68% ET) |
| Serat | 3 g | 0 g |
Gambar 2 komposisi nutrisi dari kedua formula yang diteliti dalam penelitian klosterbuer
(ET = Energi Total)
Poin Penting Hasil Penelitian Klosterbuer et al.:
- DS-ONS secara signifikan mengurangi luas area di bawah kurva (AUC) glukosa dan glukosa puncak (Cmaks) dibandingkan dengan ONS standar (p < 0,01).
Gambar 3 menunjukkan rata-rata AUC glukosa darah dan Cmaks untuk glukosa darah yang secara signifikan lebih rendah untuk DS-ONS vs. Kontrol (p < 0,01). Catatan: Penelitian awal mencakup perbandingan terpisah antara dua formulasi DS-ONS vs. kontrol. Karena satu formulasi sudah tidak tersedia secara komersial, ringkasan ini disederhanakan agar hanya mencakup DS-ONS yang ada
- Meskipun Cmaks insulin lebih rendah untuk DS-ONS, AUC insulin keseluruhan tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.
Singkatnya, penelitian Klosterbuer A, et al., menegaskan bahwa DS-ONS dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah dan meningkatkan kontrol glikemik pada pasien T2DM, sehingga mendukung integrasinya ke dalam perawatan klinis.1
- Penelitian Huhmann MB, et al.
Dalam penelitian ini, Huhmann et al., menyelidiki peran ONS khusus diabetes (BOOST Glucose Control) vs. ONS standar (BOOST Original) dalam uji klinis silang acak:
Demografi peserta dalam penelitian Huhmann MB et al., disajikan dalam tabel berikut:
| Demografi Peserta | Rata-rata ± SB |
|---|---|
| Usia | 59,5 ± 9,6 tahun |
| IMT | 31 ± 5 kg/m² |
| Gender | 7 pria (58%), 5 wanita (42%) |
| HbA1c Acuan | < 9,0% |
| FPG Acuan | < 180 mg/dl |
| Komorbiditas | Hipertensi (58%), Hiperlipidemia (50%), Penyakit Perlemakan Hati (17%) |
| Penggunaan Obat | Metformin (83%), Obat antihiperlipidemia (50%), Obat antihipertensi (58%) |
Gambar 4 Demografi peserta dalam penelitian Huhmann MB et al.
2- Poin Penting Hasil Penelitian Huhmann et al.:
- DS-ONS secara signifikan membantu menurunkan AUC glukosa dibandingkan dengan ONS standar.
Rata-rata AUC glukosa secara signifikan lebih rendah pada kelompok DS-ONS dibandingkan dengan kelompok ONS standar (p < 0,0001).
Gambar 6 menunjukkan rata-rata perubahan glukosa dari data dasar berdasarkan produk pengobatan (ONS standar dan ONS khusus diabetes).
- Sedangkan untuk insulin, analisis sensitivitas mengungkapkan bahwa AUC insulin secara signifikan lebih rendah untuk DS-ONS setelah pencilan ditiadakan.
Tidak ada perbedaan signifikan yang teramati untuk rata-rata AUC insulin (p = 0,068). Dilakukan analisis sensitivitas terhadap pengukuran rata-rata AUC insulin untuk mengidentifikasi potensi pencilan. Satu pencilan teridentifikasi, terlihat dari adanya nilai AUC insulin yang dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan nilai tertinggi berikutnya. Dengan demikian, nilai ini dikeluarkan dari analisis, sehingga menghasilkan selisih yang signifikan di antara kedua kelompok (p = 0,012).
Gambar 7 Rata-rata perubahan insulin dari data dasar berdasarkan produk pengobatan (ons standar vs. ons khusus diabetes)
Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian Huhmann MB, et al., makin mendukung penggunaan DS-ONS untuk menstabilkan kadar glukosa postprandial dan mengurangi variabilitas glikemik pada pasien T2D.
3- Penelitian Gulati et al.
Dalam penelitian ini, Gulati et al., membandingkan DS-ONS (NUTREN Diabetes) dengan makanan isokalori sereal jagung dan susu dalam uji coba silang acak.3
Demografi
Penelitian yang melibatkan sebanyak 40 peserta dengan T2DM ini dibagi menjadi dua kelompok. Karakteristik acuan, seperti berat badan dan kadar HbA1c, serupa antara kedua kelompok.
| Komposisi Makronutrien dari NUTREN Diabetes | % Asupan Energi Total (KET) |
|---|---|
| Protein | 15% |
| - Protein Whey | 50% |
| - Protein Kasein | 50% |
| Karbohidrat | 45% |
| Total Lemak | 40% |
| Serat | 15,3 g per 1.000 kkal |
| Indeks Glikemik (GLYCEMIC INDEX, GI) | 22 (di bawah rekomendasi ≤ 55 untuk diabetes) |
Poin Penting Hasil Penelitian Gulati et al.
- Formula ini secara signifikan menurunkan kadar glukosa pada waktu 30, 60, 120, dan 180 menit setelah makan3.
Gambar 10 menunjukkan AUC untuk glukosa darah pada waktu 30 menit, 60 menit, 120 menit, dan 180 menit setelah makan dengan nilai untuk Kelompok A lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan Kelompok B (p = 0,003; 0,0001; 0,0001; dan 0,0001 berturut-turut).
Gambar 10 Luas area di bawah kurva (auc) untuk glukosa darah dalam kelompok a dan kelompok b - Sementara untuk insulin, terlihat bahwa kadar insulin serum secara signifikan lebih rendah pada waktu 120 dan 180 menit3.
Gambar 11 menunjukkan AUC untuk insulin serum dalam Kelompok A jauh lebih rendah pada waktu 120 menit dan 180 menit sesudah makan (nilai p pada 30 menit = 0,2111, pada 60 menit = 0,1087, pada 120 menit = 0,0002, dan pada 180 menit = 0,0007). Rata-rata kadar insulin serum untuk kedua kelompok ditampilkan dalam gambar.
Gambar 11 luas area di bawah kurva (AUC) untuk insulin serum dalam kelompok a dan kelompok b
Singkatnya, hasil penelitian Gulati et al., memperkuat peran DS-ONS dalam mencapai kontrol glikemik yang lebih baik sebagai pendekatan yang efektif untuk mengendalikan hiperglikemia postprandial, sehingga makin membuktikan kegunaannya dalam terapi nutrisi medis.
4-Penelitian Phanachet et al.: “The Efficacy and Safety of NUTREN Diabetes: A Randomized Study in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus”4
Ini adalah penelitian silang, label terbuka, acak yang dilakukan di Rumah Sakit Ramathibodi, Universitas Mahidol, Thailand. Penelitian yang melibatkan tiga puluh pasien T2D ini membagi peserta dalam kelompok DS-ONS NUTREN Diabetes (Kelompok A) dan kelompok diet isokalori standar (Kelompok B) pada fase pertama. Setelah periode washout selama satu minggu, kelompok-kelompok tersebut saling bertukar intervensi.4
Komposisi makanan uji dan formula khusus diabetes (DSF) dalam penelitian Phanachet et al.4
Poin Penting Hasil Penelitian Phanachet et al.
1- Kadar hiperglikemia postprandial (PPH) dalam kelompok DS-ONS (NUTREN Diabetes) jauh lebih rendah dibandingkan dengan kelompok diet isokalori pada waktu 120 menit (161,4 ± 37,9 mg/dl vs. 197,7 ± 56,8 mg/dl; P = 0,005)4
Luas area di bawah kurva inkremental (iAUC) untuk glukosa jauh lebih rendah untuk DS-ONS (NUTREN Diabetes) dibandingkan dengan diet standar (4.859,5 vs. 6.551,7; P = 0,007)4
- Untuk kadar insulin, kadar insulin postprandial lebih rendah pada waktu 60 dan 120 menit dalam kelompok DS-ONS (NUTREN Diabetes), tetapi perbedaannya tidak signifikan secara statistik.
Gambar 15 menunjukkan grafik kadar insulin postprandial 2 jam dengan menggunakan DSF dan diet isokalori dalam penelitian Phanachet et al.
Makanan Diet untuk Diabetes: Kesimpulan
Semua hasil uji klinis berskala besar ini menegaskan DS-ONS sebagai terapi nutrisi medis yang didukung data ilmiah dalam perawatan T2D. Dengan menurunkan kadar glukosa postprandial, mengurangi variabilitas glikemik, dan menjaga kesehatan metabolik, DS-ONS menjadi solusi nutrisi praktis bagi pasien T2D. Berbeda dengan ONS standar, DS-ONS mengandung karbohidrat kompleks dengan indeks glikemik lebih rendah, lebih banyak kandungan protein, dan lebih banyak mikronutrien untuk memenuhi kebutuhan pasien diabetes.1-4
Pelajari lebih lanjut tentang
Intervensi Gaya Hidup Intensif pada Obesitas dan Diabetes.
Klik di SiniReferensi:
- Klosterbuer A, et al. JPEN J Parenter Enteral Nutr. 2021;45(Suppl 1):S194–5.
- Huhmann MB, et al. Diabetes Res Clin Pract. 2016;115(Suppl):35–41.
- Gulati S, et al. Diabetes Metab Syndr. 2015;9(3):192–7.
- Phanachet P, et al. J Nutr Thailand. 2021;56(1):1–10.
Artikel ini menyajikan dasar ilmiah untuk makanan khusus bagi penderita diabetes. Suplemen nutrisi oral khusus diabetes, yang terdiri atas komposisi makronutrien yang disesuaikan, telah terbukti efektif untuk kontrol glikemik. Temukan gambaran umum poster dan publikasi uji klinis besar yang membandingkan DS-ONS vs. ONS standar pada pasien diabetes tipe 2. Hasil yang didukung bukti ilmiah menunjukkan perlunya integrasi DS-ONS dalam nutrisi medis untuk perawatan pasien diabetes.