Diet diabetes rendah karbohidrat telah terbukti efektif sebagai nutrisi bagi diabetes tipe 2. Diet tersebut dapat menurunkan hemoglobin A1c (HbA1c), meningkatkan sensitivitas insulin, dan menurunkan komplikasi diabetes. Selain itu, formula nutrisi khusus diabetes (diabetes-specific nutrition formulas, DSNF) dapat digunakan sebagai bagian dari diet diabetes rendah karbohidrat. DSNF yang digunakan dalam diet rendah karbohidrat untuk pasien diabetes didukung oleh data ilmiah dan memiliki banyak kegunaan. Formula ini dapat digunakan sebagai pengganti makanan atau camilan, serta dalam diet sangat rendah kalori untuk menurunkan berat badan. Pada pasien diabetes yang dirawat di rumah sakit, dukungan nutrisi enteral menggunakan DSNF dapat membantu menjaga keseimbangan glikemik. Jika pasien diabetes mengalami kekurangan gizi, suplementasi hiperkalori menggunakan DSNF dapat membantu mengelola kebutuhan energi dan nutrisi tanpa khawatir terjadi peningkatan kadar glukosa darah.
Manfaat Diet Diabetes Rendah Karbohidrat
Pertama, kita lihat bukti klinis yang mendukung penggunaan diet rendah karbohidrat dalam nutrisi untuk diabetes tipe 2 (type 2 diabetes, T2D).
Rancangan Uji Klinis Acak Dorans et al.
Uji klinis acak (randomized clinical trial, RCT) ini memeriksa efek diet rendah karbohidrat terhadap berat badan, glukosa plasma puasa, dan HbA1c pada 150 orang dewasa yang tidak diobati dengan rentang HbA1C antara 6,0% sampai 6,9%.
Diet rendah karbohidrat dalam penelitian ini terdiri dari rencana makan dua fase:
Fase 1 adalah “Go Low” (Rendah Karbohidrat) dan dilakukan selama 3 bulan pertama penelitian dengan target < 40 g karbohidrat neto/hari.
Fase 2 adalah “Keep it Low” (Pertahankan Rendah Karbohidrat) dan dilakukan selama 4–6 bulan selanjutnya dengan target < 60 g karbohidrat neto/hari.1
Poin penting hasil penelitian RCT Dorans et al.:
Penurunan kadar HbA1c: Setelah enam bulan, terdapat penurunan kadar HbA1c yang lebih besar dalam kelompok dengan asupan rendah karbohidrat (-0,26%) dibandingkan dengan kelompok diet normal (-0,04%).
Penurunan Berat Badan: Kelompok intervensi mengalami penurunan berat badan yang signifikan (-6,4 kg) jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (-0,5 kg).
Glukosa Plasma Puasa yang Lebih Baik: Kadar glukosa plasma puasa dalam kelompok intervensi meningkat lebih banyak (-10,3 vs. +1,9 dalam kelompok kontrol).
Keuntungan Metabolik: Kelompok intervensi juga menunjukkan kadar insulin puasa yang lebih rendah (-6,2 μIU/l vs. +2,3 μIU/l pada kelompok kontrol), tingkat resistansi terhadap insulin yang lebih rendah (penurunan HOMA-IR sebesar -2,4 vs. +0,8 pada kelompok kontrol), dan lingkar pinggang yang lebih kecil (-5,2 cm vs. -0,5 cm pada kelompok kontrol).1
Kedua, kita lihat manfaat penggunaan DSNF dalam diet diabetes rendah karbohidrat.
DSNF yang Didukung Data Ilmiah dalam Diet Diabetes Rendah Karbohidrat
Kelebihan utama DSNF adalah kemampuannya dalam menormalkan kadar glukosa darah karena indeks glikemik yang lebih rendah. DSNF juga kaya akan kandungan nutrisi, yang terdiri atas serat, asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal (MUFA), serta protein berkualitas tinggi. Kelebihan ini didukung oleh beberapa uji klinis yang menunjukkan potensi DSNF dalam menurunkan glukosa postprandial, HbA1c, dan variabilitas glikemik dengan lebih efektif dibandingkan bentuk nutrisi standar.
Bahkan, DSNF selaras dengan tingkat distribusi makronutrien yang direkomendasikan oleh American Diabetes Association (ADA). Figure 1 illustrates how ADA and DNFs are closely aligned. Gambar 1 menunjukkan keselarasan yang kuat antara ADA dan DNF. Karbohidrat, lemak, dan protein dalam DSNF memiliki distribusi makro masing-masing 37–55%, 30–45%, dan 15–19%. Sebaliknya, diet yang terkenal, seperti Mediterania, DASH, Atkins, dan Ornish, dengan komposisi secara berturut-turut yaitu 55%:27%:18%, 10%:60–70%:20–30%, dan 75%:7%:18%, memiliki rasio karbohidrat, lemak, dan protein yang berbeda.2
Hasil tambahan yang menguntungkan dari diet rendah karbohidrat dan DNSF
Metabolik
Penyakit kardiovaskular merupakan komplikasi diabetes yang berat sehingga sangatlah penting untuk melakukan pengendalian lipid. Hasil menunjukkan bahwa DSNF memperbaiki profil lipid secara keseluruhan dengan menurunkan kadar kolesterol total, LDL-C, dan trigliserida.2
Perilaku
Diet rendah karbohidrat dilengkapi dengan peningkatan asupan lemak dan protein yang sehat, yang menekan nafsu makan dan memberikan rasa kenyang.1
Pengendalian Berat Badan
Kelebihan jumlah lemak dalam tubuh sangat berkontribusi terhadap diabetes dan penyakit kardiometabolik. Asupan kalori dalam porsi terkontrol pada DSNF membantu pengendalian berat badan.2 Demikian pula halnya dengan rencana makan rendah karbohidrat akan membantu untuk menurunkan berat badan.1
Hormonal dan Peradangan
Salah satu faktor yang membedakan antara sindrom metabolik dan diabetes adalah kondisi peradangan tingkat rendah yang berlangsung terus-menerus. Senyawa bioaktif dalam DSNF, termasuk polifenol dan asam lemak omega-3, dapat memodulasi jalur peradangan.2
Ekonomi
Integrasi DSNF dan diet rendah karbohidrat dalam strategi perawatan diabetes dapat menghasilkan penghematan dalam sistem perawatan.1,2 Penelitian menunjukkan bahwa rawat inap, kunjungan ke UGD, dan biaya perawatan pada pasien-pasien diabetes berkurang dengan adanya pemberian DSNF.2
Pengaruh Jenis Karbohidrat
Meskipun diet diabetes rendah karbohidrat itu penting, tetapi kualitas karbohidrat itu sendiri tidak kalah penting. Karbohidrat kompleks dengan indeks glikemik (GI) rendah paling bermanfaat untuk T2D karena melepaskan glukosa secara perlahan di dalam tubuh, sehingga menghasilkan gula darah yang lebih stabil.3 Figure 2 compares the GI of various types of food and compares blood glucose after consuming different types of carbohydrates.4-6
Karbohidrat kompleks dicerna dan dilepaskan sebagai glukosa ke dalam aliran darah dengan lebih lambat dibandingkan gula sederhana, sehingga kadar gula darah yang dihasilkan menjadi lebih stabil.
Respons Gula Darah terhadap Makanan yang Mengandung Karbohidrat
Grafik: Kurva dosis-respons terhadap glukosa, roti gandum utuh, dan lentil
Grafik ini menunjukkan total luas area di bawah kurva glukosa (sebagai % dari luas area glukosa 50 g) sebagai respons terhadap jumlah karbohidrat yang berbeda dari glukosa, roti gandum utuh, dan lentil. Garis glukosa menunjukkan kenaikan paling curam, menunjukkan respons gula darah tertinggi. Roti menghasilkan peningkatan sedang, sementara lentil menghasilkan respons glikemik terendah.
Kesimpulan
DSNF dan diet rendah karbohidrat kini dianggap sebagai solusi berbasis data ilmiah untuk perbaikan kontrol glikemik, profil lipid, dan berat badan pada pasien diabetes. Integrasi diet ini dalam pengobatan T2D sangatlah penting karena terbukti dapat memberikan manfaat klinis.
Temukan Lebih Banyak: Menyusun Sarapan Seimbang bagi Penderita Diabetes
Klik di SiniReferensi
- Dorans KS, et al. JAMA Netw Open. 2022;5(10):e2238645. doi: 10.1001/jamanetworkopen.2022.38645.
- Mechanick JI, et al. Nutrients. 2020;12(12):3616. doi: 10.3390/nu12123616.
- Gulati S, et al. Diabetes Metab Syndr Clin Res Rev. 2015;9:252–7.
- Sheard NF, et al. Diabetes Care. 2004;27:2266–71.
- Carbohydrates: The great balancing act. News and Publications, University of Iowa Health Care website.
- Jenkins DJ, et al. Am J Clin Nutr. 1981;34:362–6
Dalam pemberian nutrisi untuk penderita diabetes tipe 2, diet diabetes rendah karbohidrat kini menjadi salah satu rekomendasi strategi pengobatan. Dengan demikian, dilakukan penelitian untuk menentukan formulasi komposisi makronutrien yang optimal untuk formula nutrisi khusus diabetes (diabetes-specific nutritional formulas, DSNF) dengan memperhitungkan strategi nutrisi diabetes terbaru. Diet rendah karbohidrat dan DSNF sama-sama bertujuan untuk menstabilkan kadar glukosa darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Cari tahu lebih lanjut tentang intervensi ini.